Studi Kasus
Manusia dan Kebudayaan
Pada postingan
sebelumnya, saya telah membahas tentang materi “Manusia dan Kebudayaan”. Seperti
yang kita ketahui, manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat pening,
berkaitan, dan tidak bisa dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya. Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna dengan keahlian, kecerdasan, dan kreativitas
yang dimiliki akan menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun temurun. Setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur
hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian, manusia dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan karena kebudayaan merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, dengan adanya
pengaruh dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, perkembangan
suatu negara bisa dikatakan sudah mulai mengalami kemajuan dalam hampir semua
bidang. Mulai dari kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
transportasi, bahkan dalam bidang budaya sekalipun, itu semua karena pengaruh
dari adanya globalisasi. Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut tidak hanya
berdampak positif saja, melainkan juga memiliki dampak negatif yang ditimbulkan
pada suatu negara contohnya saja dalam bidang kebudayaan.
Indonesia yang merupakan Negara dengan beribu-ribu pulau
tentu kaya akan kebudayaan tradisional. Kebudayaan tradisional yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan karena
sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia merasa bangga dan turut
serta dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada dunia.
Tetapi di era globalisasi seperti saat ini, sudah banyak terjadi perubahan pada
budaya Indonesia yang merupakan akibat dari masuknya budaya luar. Akibat
pengaruh dari budaya luar tersebut, tidak hanya generasi muda tetapi hampir seluruh
lapisan masyarakat lebih memilih budaya barat dari pada budaya tradisionalnya
sendiri. Itu dikarenakan pemikiran mereka yang menganggap jika budaya barat lebih
modern dan lebih populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya
tradisional semakin berkurang.
Dengan berkurangnya minat dan kesadaran masyarakat
Indonesia dalam memakai, melestarikan, dan menjaga kebudayaan Indonesia, tentu
hal ini membuat budaya tradisional yang dimiliki Indonesia mulai menghilang
(punah). Meskipun Indonesia kaya akan budaya, seperti tarian daerah, lagu
daerah, pakaian adat daerah, bahasa daerah, alat music tradisional, dan masih
banyak lagi, tetapi sekarang budaya tradisional di negara kita sangat sedikit,
bahkan hampir tidak ada. Hal itu dikarenakan jarang sekali sekarang ini kita
temui ada generasi muda yang mau untuk melestarikan kebudayaan tradisional
negaranya, karena mereka menganggap budaya tradisional itu tidak modern sehingga
mereka malu untuk mengakui jika kebudayaan tadisional adalah kebuadayaan
mereka.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia akan
semakin lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Dengan terlantarnya budaya
tradisional Indonesia, hal ini kadang menyebabkan beberapa kasus permasalahan seperti
terjadinya klaim budaya Indonesia oleh Negara luar. Seperti sebuah kasus yang
baru-baru ini terjadi yang sangat menghebohkan dan membuat seluruh penduduk
Indonesia geram adalah kasus pengakuan Malaysia terhadap Batik, Tari Reog, dan
Tari Pendet. Terjadinya kasus klaim budaya Indonesia tersebut tidak lain adalah
karena kurangnya kesadaran kita akan keberadaan budaya tradisional tersebut. Kita
tidak pernah menghiraukan keberadaan budaya tersebut tetapi ketika budaya
tersebut telah diakui oleh suatu bangsa yang bahkan kebudayaan tersebut bukan
milik bangsa tersebut, kita akan menjadi marah dan menyalahkan Negara tersebut.
Sebelum mempermasalahkan dan mengkambinghitamkan siapa
yang bersalah dibalik kasus klaim tersebut, seharusnya kita sebagai masyarakat
Indonesia mengintrospeksi diri terlebih dahulu. Sudahkah kita peduli dengan
budaya tradisional Indonesia ? Sadarkah kita bahwa Indonesia memiliki budaya
tradisional yang sangat beranekaragam, bervariasi, memiliki keunikan tersendiri
dan tidak terhitung jumlahnya ? Sudahkah kita berupaya dan turut serta dalam
melestarikan dan memerkenalkan budaya Indonesia dimana dunia ? Itu adalah
pertanyaan yang harus diajukan kepada masyarakat Indonesia khususnya kaum muda
yang merupakan generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kasus klaim
budaya Indonesia oleh Negara lain lagi, dibutuhkanlah kesadaran masyarakat
Indonesia untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional Indonesia. Jika
dalam diri setiap masyarakat terdapat jiwa nasionalis yang dominan,
melestarikan budaya tradisional merupakan suatu kebanggaan, tapi generasi muda
sekarang ini justru beranggapan yang sebaliknya, sehingga mereka menggagap
melestarikan budaya itu suatu paksaan. Jadi kelestarian buadaya tradisional itu
juga sangat bergantung pada jiwa nasionalis generasi mudanya. Sehingga, dalam
menjaga dan melestarikan budaya tradisional Indonesia tersebut, dibutuhkan
kebersamaan untuk saling mendukung dan mengisi satu sama lain agar budaya
tradisional Indonesia akan tetap ada dan dapat diwariskan secara turun-temurun
pada generasi penerus bangsa selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar