Make Memories You Know You'll Never Forget - Kai

Senin, 23 Maret 2015

Studi Kasus : Manusia dan Kebudayaan

Studi Kasus
Manusia dan Kebudayaan

         
          Pada postingan sebelumnya, saya telah membahas tentang materi “Manusia dan Kebudayaan”. Seperti yang kita ketahui, manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat pening, berkaitan, dan tidak bisa dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya. Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna dengan keahlian, kecerdasan, dan kreativitas yang dimiliki akan menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian, manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan karena kebudayaan merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

            Namun seiring dengan perkembangan zaman, dengan adanya pengaruh dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, perkembangan suatu negara bisa dikatakan sudah mulai mengalami kemajuan dalam hampir semua bidang. Mulai dari kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, transportasi, bahkan dalam bidang budaya sekalipun, itu semua karena pengaruh dari adanya globalisasi. Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut tidak hanya berdampak positif saja, melainkan juga memiliki dampak negatif yang ditimbulkan pada suatu negara contohnya saja dalam bidang kebudayaan.

            Indonesia yang merupakan Negara dengan beribu-ribu pulau tentu kaya akan kebudayaan tradisional. Kebudayaan tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan karena sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Sudah sepatutnya masyarakat Indonesia merasa bangga dan turut serta dalam melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada dunia. Tetapi di era globalisasi seperti saat ini, sudah banyak terjadi perubahan pada budaya Indonesia yang merupakan akibat dari masuknya budaya luar. Akibat pengaruh dari budaya luar tersebut, tidak hanya generasi muda tetapi hampir seluruh lapisan masyarakat lebih memilih budaya barat dari pada budaya tradisionalnya sendiri. Itu dikarenakan pemikiran mereka yang menganggap jika budaya barat lebih modern dan lebih populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya tradisional semakin berkurang.

            Dengan berkurangnya minat dan kesadaran masyarakat Indonesia dalam memakai, melestarikan, dan menjaga kebudayaan Indonesia, tentu hal ini membuat budaya tradisional yang dimiliki Indonesia mulai menghilang (punah). Meskipun Indonesia kaya akan budaya, seperti tarian daerah, lagu daerah, pakaian adat daerah, bahasa daerah, alat music tradisional, dan masih banyak lagi, tetapi sekarang budaya tradisional di negara kita sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada. Hal itu dikarenakan jarang sekali sekarang ini kita temui ada generasi muda yang mau untuk melestarikan kebudayaan tradisional negaranya, karena mereka menganggap budaya tradisional itu tidak modern sehingga mereka malu untuk mengakui jika kebudayaan tadisional adalah kebuadayaan mereka.

            Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia akan semakin lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Dengan terlantarnya budaya tradisional Indonesia, hal ini kadang menyebabkan beberapa kasus permasalahan seperti terjadinya klaim budaya Indonesia oleh Negara luar. Seperti sebuah kasus yang baru-baru ini terjadi yang sangat menghebohkan dan membuat seluruh penduduk Indonesia geram adalah kasus pengakuan Malaysia terhadap Batik, Tari Reog, dan Tari Pendet. Terjadinya kasus klaim budaya Indonesia tersebut tidak lain adalah karena kurangnya kesadaran kita akan keberadaan budaya tradisional tersebut. Kita tidak pernah menghiraukan keberadaan budaya tersebut tetapi ketika budaya tersebut telah diakui oleh suatu bangsa yang bahkan kebudayaan tersebut bukan milik bangsa tersebut, kita akan menjadi marah dan menyalahkan Negara tersebut.

            Sebelum mempermasalahkan dan mengkambinghitamkan siapa yang bersalah dibalik kasus klaim tersebut, seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia mengintrospeksi diri terlebih dahulu. Sudahkah kita peduli dengan budaya tradisional Indonesia ? Sadarkah kita bahwa Indonesia memiliki budaya tradisional yang sangat beranekaragam, bervariasi, memiliki keunikan tersendiri dan tidak terhitung jumlahnya ? Sudahkah kita berupaya dan turut serta dalam melestarikan dan memerkenalkan budaya Indonesia dimana dunia ? Itu adalah pertanyaan yang harus diajukan kepada masyarakat Indonesia khususnya kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa.

            Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kasus klaim budaya Indonesia oleh Negara lain lagi, dibutuhkanlah kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional Indonesia. Jika dalam diri setiap masyarakat terdapat jiwa nasionalis yang dominan, melestarikan budaya tradisional merupakan suatu kebanggaan, tapi generasi muda sekarang ini justru beranggapan yang sebaliknya, sehingga mereka menggagap melestarikan budaya itu suatu paksaan. Jadi kelestarian buadaya tradisional itu juga sangat bergantung pada jiwa nasionalis generasi mudanya. Sehingga, dalam menjaga dan melestarikan budaya tradisional Indonesia tersebut, dibutuhkan kebersamaan untuk saling mendukung dan mengisi satu sama lain agar budaya tradisional Indonesia akan tetap ada dan dapat diwariskan secara turun-temurun pada generasi penerus bangsa selanjutnya.
           
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar