Make Memories You Know You'll Never Forget - Kai

Jumat, 18 November 2016

Review Jurnal “Pemanfaatan Teorema Bayes Dalam Diagnosis Penyakit THT"


Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
REVIEW JURNAL “PEMANFAATAN TEOREMA BAYES DALAM DIAGNOSIS PENYAKIT THT”


Nama         : Wiranti Octaviani
Kelas          : 3KA01
NPM          : 1C114291


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Universitas Gunadarma PTA 2016/2017




Review Jurnal “Pemanfaatan Teorema Bayes dalam Penentuan Penyakit THT”

Sri Winiarti
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta


1. Bidang Yang Dikembangkan
Berdasarkan isi dari jurnal penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Teorema Bayes dalam Penentuan Penyakit THT” yang ditulis oleh Sri Winiarti, diketahui bahwa penulis ingin mengembangkan teknologi dalam bidang kesehatan dengan membangun aplikasi sistem pakar yang difokuskan untuk mendiagnosis penyakit THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan).
Dalam penelitian ini, penulis membangun sebuah sistem pakar berupa software untuk mendiagnosis penyakit THT yang merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suhartati dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT Pada Manusia”. Pengembangan ini dilakukan karena masih banyak kekurangan pada penelitian tersebut yaitu tidak adanya kepastian dan tidak adanya interface-nya karena masih menggunakan pemrograman berbasis non-visual (Teks). Hal ini yang mendorong penulis untuk membangun software yang dapat mendiagnosis penyakit THT dengan metode kepastiannya Teorema Bayes dan pengkodeannya menggunakan Visual Basic 6.0 dimana dengan aplikasi ini penulis mengharapkan dapat mempercepat hasil diagnosis dan penentuan jenis penyakit THT yang diderita pasien.

         2. Permasalahan Awal
Penyakit THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini tidak memandang umur, jenis kelamin, status sosial, dan daerah tempat tinggal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit THT, antara lain virus dan bakteri. Di Indonesia, tenaga medis yang ahli pada bidang penyakit THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) masih terbatas, baik dari segi jumlah dan waktu kerja. Terbatasnya jumlah tenaga medis yang ahli pada penyakit THT ini lah yang menjadi permasalahan dimana kadang kala penanganan terhadap pasien yang menderita penyakit ini terhambat karena pasien harus menunggu antrian panjang untuk didiagnosis oleh dokter yang rata-rata memiliki tingkat kesibukan yang tinggi.

     3.  Solusi yang Diberikan
Di zaman modern seperti saat ini dengan perkembangan teknologi yang pesat, komputer tidak lagi hanya digunakan untuk membantu pekerjaan manusia atau sebagai sarana penyedia informasi tetapi bisa dimanfaatkan untuk menggantikan pekerjaan manusia yang tidak perlu pemikiran dan bersifat rutinitas. Dengan adanya aplikasi sistem pakar dalam bidang kesehatan diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya dimana seorang Junior Doctor atau tenaga medis lain agar dapat mendiagnosis penyakit dalam waktu yang relatif cepat disaat Senior Doctor atau (pakar) sedang tidak bertugas.
Selain itu dengan dengan adanya aplikasi sistem pakar ini yang pengoperasiannya menggunakan komputer dapat menciptakan suasana pelayanan yang lebih cepat, tepat waktu dan otomatis sehingga dapat meningkatkan pelayanan medis kepada masyarakat.
Seperti yang penulis kemukakan pada penelitiannya, dikarenakan masih terbatasnya jumlah tenaga medis yang ahli dalam bidang penyakit THT sehingga menghambat penanganan pasien penderita THT maka penulis membangun sebuah software dengan Bahasa pemrograman Visual Basic yang menggunakan metode kepastian Teorema Bayes dan menggunakan metode penalaran Forward Chaining. Metode Forward Chaining ini kebalikan dari Backward Chaining dimana proses menyimpulkan suatu kasus dimulai dari mengumpulkan data atau fakta-fakta yang telah diketahui menuju kesimpulan.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Waterfall. Metode Waterfall diawali dengan analisis data. Analisa data ini dibutuhkan untuk melihat perhitungan nilai kemungkinan penyakit dengan metode Teorema Bayes secara manual. Kemudian dilakukan perancangan sistem yang merupakan tahapan pembuatan aplikasi. Perancangan sistem ini sangat penting agar proses pembuatan aplikasi semakin terarah, sesuai tujuan, dan aplikasi yang dihasilkan dapat bekerja dengan baik. Setelah itu coding yaitu tahap pengkodean dari desain ke dalam suatu Bahasa pemrograman. Dalam penelitian ini menggunakan Bahasa pemrograman visual yaitu Visual Basic 6.0. Tahap selanjutnya adalah tahap Testing yang teridiri dari dua cara yaitu pengujian dengan black box test dan alfa test. Yang terakhir adalah tahap maintenance yaitu dilakukan pemeliharaan atau perawatan terhadap software.

      4. Evaluasi
Dari penelitian yang telah dilakukan dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru yaitu sistem pakar yang mampu mendiagnosis penyakit THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) dengan menerapkan motode Teorema Bayes yang dapat memberikan kepastian kepada user akan peluang solusi yang diberikan oleh sistem.
Berdasarkan hasil uji coba system yang telah dilakukan penulis menunjukkan bahwa perangkat lunak (software) yang telah dihasilkan ini mampu dipakai untuk mendiagnosis penyakit pada telinga, hidung, dan tenggorokan serta memberikan pengobatan yang tepat layaknya seorang pakar sehingga dapat disimpulkan aplikasi ini layak dan dapat digunakan. Informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai alternatif pakar dalam berkonsultasi tentang penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan yang meliputi jenis-jenis penyakit, gejala, penyebab, serta pengobatannya.

      5. Kontribusi Penelitian
Penulis mengharapkan dengan bantuan aplikasi sistem pakar yang dihasilkan dari penelitian ini dapat membantu Junior Doctor, tenaga medis lain, atau siapapun asalkan dapat menjalankan sistem pakar dengan baik, maka dia dapat bertindak sebagai “seorang dokter” sehingga penyakit yang dirasakan pasien dapat segera didiagnosis dengan cepat tanpa perlu menunggu antrian panjang untuk didiagnosis oleh dokter yang rata-rata memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dan pengobatan dapat segera dilakukan.

      6. Critical Thinking
           6.1   Kelebihan Penulisan
  •  Penulisan tentang penelitian sudah lengkap dimana berisi contoh kasus untuk melakukan perhitungan dengan Teorema Bayes
  •  Metode yang digunakan untuk model pengembangan perangkat lunak dijelaskan secara lengkap untuk setiap tahapannya.
  •  Dalam bagian pembahasan impelementasi program sudah dilengkapi dengan gambar (screenshot) tampilan program sehingga pembaca jurnal yang tidak memiliki aplikasi tersebut juga bisa mengetahui fitur-fitur dalam aplikasi tersebut.
  • Hasil diagnosis program lengkap karena disertai dengan jenis penyakit, gejala, penyebab, serta pengobatannya.

           6.2   Kekurangan Penulisan
  • Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada, namun tidak ada gambar tampilan aplikasi dari penelitian sebelumnya yang bisa dibandingkan dengan aplikasi hasil dari penelitian ini.
  • Aplikasi (program) yang dihasilkan dari penelitian ini dibuat dengan Visual Basic 6.0 dimana pada saat ini sudah ada versi terbaru yaitu Visual Basic .NET sehingga interface atau tampilan dari aplikasi tersebut bisa di perbaharui sesuai dengan kebutuhan pengguna agar lebih menarik dan lebih mudah untuk digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar