IOT
(Internet
of Things)
Di era perkembangan zaman yang pesat ini tentu saja perkembangan teknologi juga berkembang dengan pesat pula. Perkembangan teknologi tidak lepas dari munculnya alat-alat canggih yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang kian meningkat. Seperti yang kita ketahui banyak bermunculan alat-alat canggih seperti smartphone atau laptop dengan fitur-fitur canggih yang dapat mendukung kegiatan manusia. Fitur-fitur canggih pada device seperti smartphone tentunya didukung dengan penggunaan internet didalamnya. Di era globalisasi ini, hampir semua kegiatan manusia dilakukan dengan menggunakan bantuan internet. Mulai dari kegiatan pencarian informasi, penyebaran berita, belajar mengajar, kegiatan jual-beli online dan banyak kegiatan lainnya menggunakan internet sebagai sarana untuk mempermudah melakukan kegiatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut tentu kita sadar bahwa internet sangat dibutuhkan dan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Selain “wearables” atau peralatan yang dapat dikenakan manusia bermunculan, internet pun semakin dikembangkan. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur internet, maka kita akan menuju era berikutnya, di mana bukan hanya smartphone atau komputer saja yang dapat terkoneksi dengan internet. Namun berbagai macam benda nyata akan terkoneksi dengan internet. Salah satu pengembangan dari penggunaan internet yaitu IOT.
Apa itu IOT ?
Sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui dan mungkin beberapa orang sudah mendengar tentang istilah IOT, karena sudah ada beberapa “wearables” yang mulai dipasarkan di dunia seperti : Google Glass, Google Nest, Nike Fit, dan Samsung Smart Watch yang telah menggunakan konsep dari IOT ini tetapi masih banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini.
Nah kembali ke pertanyaan awal, apa itu IOT?
IOT atau Internet of Things adalah sebuah konsep atau skenario
yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet dimana
benda-benda fisik dan virtual yang ada disekitar kita saat ini dapat berkomunikasi
satu sama lain melalui jaringan internet tanpa memerlukan interaksi manusia ke
manusia atau interaksi manusia ke computer.
Ide awal dari konsep Internet
of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah
satu presentasinya. Kemudian istilah ini mulai terkenal melalui Auto-ID Center
yang berada di MIT. Konsep dari Internet of Things ini sendiri memanfaatkan
sebuah argumentasi pemrograman yang setiap perintah argumennya ini akan
menghasilkan interaksi antara benda satu dengan benda lainnya yang akan
terhubung secara otomatis dalam berbagai jarak. Disini lah dibutuhkannya
internet yang akan menjadi penghubung utama dalam interaksi benda yang sedang
terhubung dan manusia hanya berperan sebagai pengatur serta pengawas perangkat IOT
secara langsung.
Walaupun konsep Internet
of Things belum dikenal sampai tahun 1999, Internet of Things telah dikembangkan
selama beberapa dekade. Alat Internet pertama yang diciptakan misalnya, adalah
mesin Coke di Carnegie Melon University di awal 1980-an. Dengan alat ini,
orang-orang dapat terhubung ke mesin tersebut melalui Internet, kita dapat
memeriksa status mesin dan melihat apakah stock minuman dingin masih tersedia
atau habis.
Setelah
diciptakannya salah satu alat IOT diatas, maka semakin banyak pengembang yang
berusaha untuk menciptakan alat IOT lainnya. Saat ini bebedapa vendor telah
menunjukkan dukungan dengan ikut serta membuat alat dengan konsep IOT ini
seperti alat-alat yang sudah disebutkan diatas.
Berbicara tentang
IOT erat kaitannya dengan teknologi yang saling terhubung dan mudah diakses.
Inovasi berlabel “smart” kini juga mulai gencar diberitakan, mulai dari smart
home, smart car hingga smart city. Smart city adalah salah satu yang kini
gencar dibangun di Indonesia sebagai salah satu langkah modernisasi dan adopsi
teknologi ke sektor yang lebih luas. IOT merupakan salah satu alat teknologi
yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi Smart City. Beberapa contoh
pengaplikasian IOT pada smart city yaitu : aplikasi Informasi Banjir Online,
Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami serta sistem yang tak kalah menariknya
adalah sistem Smart Parking.
Di Indonesia Salah
satu smart city yang sudah mulai dibangun adalah di kota Makassar. Program yang
disponsori oleh Telkom Indonesia ini saat ini telah memiliki beberapa layanan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, diantaranya
berupa e-office, e-kelurahan, e-puskesmas hingga media pengaduan masyarakat
yang dibuat secara digital berbasis website dan mobile. Digitalisasi sederhana
ini menjadi salah satu langkah terciptanya smart city. Selain Kota Makassar,
beberapa kota di Indonesia juga sedang dalam tahap untuk membangun smart city
seperti Jakarta dan Bandung. Dan diharapkan beberapa kota lain juga akan
mengikuti jejak untuk membangun smart city.
Jika kita berbicara
tentang Internet of Things, tentunya hal ini tidak hanya sebatas untuk
perangkat rumah saja melainkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan satu
dunia mulai dari lingkungan, pangan, penelitan, kesehatan, tata kota, pekerjaan,
dan masih banyak lagi. Benda-benda dapat kita tanamkan sensor dan dibuat selalu
aktif terhubung secara luas, baik itu menggunakan internet dengan jaringan
lokal maupun global agar menjadi perangkat IOT yang lebih cerdas dan dapat memudahkan
kehidupan orang banyak.
Dengan rencana akan dipasarkannya
produk-produk consumer goods IOT dalam waktu dekat ini, dapat diperkirakan
tahun 2015 merupakan tahun awal kebangkitan dari Internet of Things.
Berdasarkan prediksi perusahaan IT terkenal Cisco, pada tahun 2020, akan ada 50
milyar alat-alat yang terhubung dengan Internet, termasuk 400 juta alat-alat
tersebut adalah perangkat dalam kategori wearables. Dengan perkiraan tersebut,
tidak menutup kemungkinan bahwa dengan alat-alat IOT yang diciptakan tersebut
akan terbentuk smart city di kota-kota yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar